Selasa, 02 Juli 2013

CARA MENDAKI GUNUNG BAGI PEMULA

Anda suka mendaki gunung,saya berikan beberapa tips untuk mendaki gunung bagi pemula. Jadi jika anda berniat mendaki gunung, namun belum tahu apa saja yang dibutuhkan untuk hal tersebut, Berikut ini tpsnya.


1. Mengecek Dahulu Lokasi Pendakian. Sebelum untuk memulai pendakian Anda disarankan mengecek dahulu lokasi pendakian dan mengetahui track pendakian. Apakah keadaan gunung saat itu dalam kondisi baik untuk didaki atau kondisi gunung siaga satu dan tidak layak untuk didaki. Mengecek track pendakian melalui internet atau pun bertanya kepada teman yang sudah hafal track pendakian itu juga penting dilakukan agar kita siap menghadapi track yang akan kita lalui nanti.

 2. Olahraga Minimal Sebulan Sebelum Pendakian. Olahraga sebelum memulai pendakian sangat penting untuk dilakukan karena biasanya untuk mendaki gunung dibutuhkan stamina yang kuat. Medan yang tidak biasa, semakin tinggi lokasi, semakin tipis oksigen yang tersedia untuk mendaki gunung.

3. Bawa Barang yang Penting Saja. Pilihlah barang apa saja yang penting untuk dibawa ketika naik gunung. Membawa barang yang belum tentu digunakan di gunung, hanya akan menambah beban tas dan bisa menghambat pendakian, misalnya boneka.

4. Sleeping bag dan Tenda. Untuk perlengkapan tidur diperlukan tenda dan sleeping bag . Bawalah tenda yang baik dan sarung tidur (sleeping bag). Sleeping bag mampu menutupi seluruh tubuh dengan baik, kecuali bagian kepala atau muka. Hawa dingin dari tanah yang kita tiduri sering kali masih terasa, kendati sudah memakai kantung tidur. Untuk menanggulanginya, tanah yang ditiduri dialasi dulu dengan plastik atau daun-daunan. Matras yang banyak dijual di pasaran akan baik sekali bila digunakan sebagai alas. Matras yang praktis adalah yang bisa dilipat dan digelembungkan dengan tiupan mulut. Matras yang terbuat dari karet busa juga pilihan yang baik karena kemampuannya menyekat hawa dingin dari tanah.

 5. Membawa Jaket/Pakaian Hangat. Jaket atau pakaian hangat yang berbahan katun atau wol adalah pilihan baik untuk mendaki gunung. Dan ingat jangan membawa jaket atau pakaian yang berbahan jeans karena bahan ini memang nampak kuat dan praktis, tetapi sulit sekali kering apabila basah.

6. Memakai Ransel (carrier). Carrier atau tas besar adalah perlengkapan utama dalam pendakian. Carrier ini berguna untuk menampung seluruh perbekalan dan peralatan yang akan di bawa dalam pendakian.

 7. Memakai Sepatu Hiking. Kegiatan utama dalam mendaki gunung adalah berjalan dan perlindungan terhadap kaki harus benar-benar diperhatikan. Kaki harus terlindung agar tidak terluka di sepanjang perjalanann. Sepasang sepatu hiking sangat tepat untuk perlindungan kaki saat pendakian. Jangan memilih sepatu yang mudah tergelincir, misalnya karena solnya dari kulit. Sepatu hiking atau sepatu tentara yang banyak di jual di toko sepatu merupakan pilihan yang baik untuk mendaki gunung.

8. Perlengkapan Memasak dan Makanan. Perlengkapan memasak dan makanan yang cukup adalah salah satu perlengkapan yang harus di bawa pada saat melakukan pendakian. Memasak dengan kayu bakar memang dapat dilakukan tapi sangatlah sulit memasak menggunakan kayu bakar di gunung. Sebaiknya pendaki membawa kompor yang praktis untuk digunakan seperti kompor gas portable. Pendaki sebaiknya membeli beberapa cadangan isi ulang yang cukup untuk kompor gas portable. Sebagai wadah untuk memasak, pilihlah panci yang kecil dan praktis.

 9. Perlengkapan obat P3K. Perlengkapan obat P3K adalah perlengkapan yang harus dibawa pendaki. Sebaiknya bawalah peralatan medis, seperti obat sakit kepala, obat anti mabuk, minyak angin obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.

10. Jas Hujan. Alat ini sangat diperlukan terutama untuk mengantisipasi jika turun hujan saat pendakian. Sebab seringkali cuaca di gunung kurang bersahabat dan turun hujan yang cukup lebat

 Terakhir, perhatikan kesiapan mental Anda sedang fit atau tidak untuk melakukan pendakian. Juga perhatikan kesiapan fisik Anda. Selamat mendaki gunung!

Selasa, 21 Mei 2013

5 CARA MEREDAM MARAH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Lalu bagaimana mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhai." (HR. Ahmad)

Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan, "Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Malik)

Menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.

Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan dari Hadits:

1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan
seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk." (HR. Bukhari Muslim)

2. Berwudhu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kemarahan itu itu dari syaitan, sedangkan syaitan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudhulah." (HR. Abud Dawud)

3. Duduk. "Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka berbaringlah." (HR. Abu Dawud)

4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah, maka diamlah." (HR. Ahmad)

5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuahhadist dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR. Tirmidzi)

Kebaikan dan kemuliaan diri akan kita dapat, sejauh mana kita berbuat baik dan berbuat mulia. Kebenaran hanya milik Allah SWT.