Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
... Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Lalu bagaimana
mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam
riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat
meridhai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan
lambat meridhai." (HR. Ahmad)
Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan, "Orang yang kuat tidaklah yang
kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika
marah." (HR. Malik)
Menahan marah bukan pekerjaan gampang,
sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang
memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun,
tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung
lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu
menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.
Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan dari Hadits:
1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
"Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan
seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" "Aku
berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk." (HR. Bukhari
Muslim)
2. Berwudhu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Kemarahan itu itu dari syaitan, sedangkan syaitan tercipta
dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah
berwudhulah." (HR. Abud Dawud)
3. Duduk. "Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka berbaringlah." (HR. Abu Dawud)
4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, "Ajarilah (orang lain),
mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah, maka
diamlah." (HR. Ahmad)
5. Bersujud, artinya shalat sunnah
mininal dua rakaat. Dalam sebuahhadist dikatakan "Ketahuilah,
sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau
melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya?
Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan
pipinya dengan tanah (sujud)." (HR. Tirmidzi)
Kebaikan dan kemuliaan diri akan kita dapat, sejauh mana kita berbuat baik dan berbuat mulia. Kebenaran hanya milik Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar